Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengajak semua kalangan untuk berkolaborasi dalam filantropi lintas iman sebagai upaya menciptakan transformasi sosial yang lebih baik. Langkah ini diharapkan dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan, di mana nilai-nilai kedermawanan menjadi landasan utama dalam membangun kebersamaan di tengah keberagaman.
Pernyataan ini disampaikan oleh H. Rizaludin Kurniawan, Pimpinan Baznas Bidang Pengumpulan, dalam acara Faith-Inspired Philanthropy Festival (Fifest) 2025 di Jakarta. Dia menekankan pentingnya kedermawanan yang diajarkan oleh semua agama, yang berfungsi sebagai instrumen untuk memberikan manfaat bagi sesama.
Rizaludin mengatakan, dalam Islam, terdapat berbagai bentuk kedermawanan, mulai dari zakat yang bersifat wajib hingga infak, sedekah, wakaf, dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa perbuatan baik tidak terbatas pada satu jenis, melainkan beragam untuk memenuhi kebutuhan sosial yang berbeda.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa kolaborasi lintas iman sangat penting untuk menguatkan kohesi sosial. Dengan mengurangi prasangka dan memperluas jangkauan penerima manfaat, program ini dapat mendorong inovasi dan memastikan keadilan bagi semua kalangan.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan terbangun sebuah kerangka kerja yang inklusif. Ini termasuk membuat prioritas program bersama, membentuk forum dialog, dan meningkatkan kapasitas para pelaksana program. Hal ini penting dalam rangka monitoring dan evaluasi yang baik, agar hasil yang didapatkan bisa maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat.
Manfaat Kolaborasi Filantropi Lintas Iman untuk Masyarakat
Kolaborasi filantropi lintas iman membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Dengan bersatu, berbagai organisasi dan individu dapat memaksimalkan sumber daya dan potensi yang ada, demi mencapai tujuan bersama.
Pendekatan ini tidak hanya menciptakan koneksi antar-agama, tetapi juga memperluas cakupan bantuan yang diberikan. Berbagai program sosial bisa lebih dirasakan manfaatnya oleh mereka yang membutuhkan, termasuk kalangan yang sering terpinggirkan.
Salah satu contohnya adalah perhatian khusus kepada kelompok disabilitas dan masyarakat adat yang kurang terlayani. Dengan kerja sama lintas iman, Baznas dapat memberikan bantuan yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok masyarakat.
Inovasi dalam program-program yang dilaksanakan juga dapat terlahir dari kolaborasi ini. Berbagai ide dan pendekatan baru akan muncul ketika banyak pihak berkontribusi dalam menciptakan solusi yang efektif. Ini sangat penting di era modern yang terus berkembang dan berubah.
Lebih jauh, kolaborasi ini bertujuan untuk menjamin keadilan dan kesetaraan dalam setiap langkah yang diambil. Semua orang layak mendapatkan akses yang sama terhadap bantuan dan sumber daya, tanpa memandang latar belakang agama atau keyakinan mereka.
Peranan Baznas dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan
Baznas mengambil peran strategis dalam membawa semangat inklusif ini ke dalam praktik nyata. Berbagai program yang dikelola berfokus pada pemberdayaan dan penyediaan layanan bagi mereka yang membutuhkan.
Salah satu contoh konkret adalah program bantuan pangan yang diberikan kepada masyarakat asli Papua non-Muslim. Melalui program ini, Baznas menunjukkan bahwa kedermawanan melintasi batas agama dan etnis, menciptakan jembatan antarbudaya.
Pendidikan juga menjadi salah satu fokus utama Baznas. Dukungan pendidikan bagi anak-anak di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa generasi mendatang tidak tertinggal dalam hal pendidikan dan kesempatan.
Kemudian ada pengembangan energi bersih melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Proyek ini menunjukkan kepedulian Baznas terhadap lingkungan sekaligus memberikan akses energi yang lebih baik bagi masyarakat setempat.
Dengan berbagai inisiatif ini, Baznas tidak hanya berfokus pada aspek material, tetapi juga berusaha menumbuhkan kesadaran dan kepedulian sosial di kalangan masyarakat. Ini adalah bagian dari upaya lebih besar untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Visi dan Misi Bersama untuk Menciptakan Dunia yang Lebih Baik
Visi bersama yang diusung dalam kolaborasi ini adalah menciptakan dunia yang lebih adil, sejahtera, dan inklusif. Tiap individu dan organisasi memiliki peran penting dalam mencapai tujuan tersebut.
Melalui semangat “Beda Keyakinan, Beragam Aksi, Satu Tujuan”, kolaborasi lintas iman diharapkan dapat menggugah kesadaran bersama akan pentingnya berbagi dan saling membantu. Hal ini menjadi landasan bagi terbentuknya komunitas yang harmonis dan saling mendukung.
Tindakan nyata dalam filantropi lintas iman bukan hanya sekadar pilihan, tetapi merupakan keniscayaan. Dalam situasi dunia yang semakin kompleks, kita dituntut untuk bersatu demi mencapai tujuan bersama yang lebih baik.
Rizaludin menekankan bahwa langkah ini adalah bagian dari transformasi sosial yang lebih luas. Dengan kolaborasi, tantangan yang ada bisa diatasi secara efektif dan efisien, sehingga dampak positif bagi masyarakat bisa dirasakan lebih merata.
Perjuangan ini memerlukan komitmen dari semua pihak, baik individu maupun organisasi. Kesadaran akan tanggung jawab social harus ditanamkan agar upaya ini berjalan berkelanjutan dan memberi manfaat panjang bagi generasi yang akan datang.