PT Pertamina sebagai perusahaan energi terkemuka di Indonesia saat ini tengah berupaya menyelesaikan proyek kilang minyak terbesar di tanah air. Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan ditargetkan dapat beroperasi pada November 2025, dengan kapasitas 360 ribu barel per hari.
Proyek ini sempat mengalami penundaan progres, namun kini Pertamina memaksimalkan upaya penyelesaiannya. Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius, memastikan bahwa kilang ini diharapkan mulai beroperasi pada 17 November 2025.
“Kami berusaha keras untuk memenuhi target tersebut dan memulai produksi untuk mendukung kebutuhan dalam negeri,” kata Simon. Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR di Jakarta, yang menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pengembangan infrastruktur energi nasional.
Progres Pembangunan Kilang Minyak RDMP Balikpapan dan Harapan Masa Depan
Pembangunan kilang minyak RDMP Balikpapan merupakan langkah strategis untuk memenuhi permintaan BBM domestik. Meskipun tidak akan langsung berproduksi penuh, kehadiran kilang ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target produksi tahun ini.
Simon menekankan pentingnya tahap awal operasional, yang nantinya akan dilakukan dengan kapasitas minimum. Hal ini diyakini akan membantu dalam meningkatkan produksi minyak nasional secara bertahap dan berkelanjutan.
Selain itu, Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, menjelaskan bahwa pihaknya tengah memfokuskan upaya untuk meningkatkan produksi minyak dari sektor hulu. Target tersebut ditetapkan dalam roadmap perusahaan untuk periode 2025 hingga 2029.
Target Pertamina dalam Meningkatkan Produksi Energi Nasional
Dalam rencana lima tahunan ini, Pertamina menargetkan peningkatan produksi minyak dari 560 ribu barel per hari menjadi 914 ribu barel per hari pada tahun 2029. Kenaikan signifikan ini diharapkan dapat mendukung kemandirian energi Indonesia.
Selain minyak, sektor gas alam juga menjadi perhatian, di mana target produksi gas diharapkan naik dari 2.700 MMSCFD menjadi 3.470 MMSCFD pada tahun 2029. Ini merupakan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus berkembang.
Dengan melakukan peningkatan kapasitas produksi, Pertamina berharap dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap ketahanan energi nasional di masa depan. Pengelolaan yang baik terhadap sumber daya ini menjadi kunci untuk kemandirian energi yang lebih baik.
Penerapan Strategi untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Energi
Pertamina juga berkomitmen untuk meningkatkan intake dari kilang, yang direncanakan akan naik dari 315 juta barel pada 2025 menjadi 382 juta barel pada 2029. Ini akan membantu memenuhi kebutuhan BBM domestik yang terus meningkat.
Peningkatan penjualan BBM juga menjadi salah satu indikator keberhasilan, di mana Pertamina menargetkan penjualan BBM dari 72 juta kiloliter saat ini menjadi 90 juta kiloliter di tahun 2029. Target ini menunjukkan optimisme Pertamina dalam memenuhi permintaan masyarakat.
Untuk mencapai semua target ini, sinergi antara berbagai komponen dalam perusahaan akan menjadi sangat penting. Oleh karena itu, Pertamina terus melakukan inovasi dan peningkatan kapasitas untuk mencapai tujuan jangka panjang.