Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah menunjukkan prestasi luar biasa dalam mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan skala usaha mereka. Hingga akhir Triwulan II 2025, sebanyak 574 ribu nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) berhasil naik kelas, hampir dua kali lipat dari 286 ribu nasabah pada Triwulan I. Pencapaian ini tidak hanya mencerminkan pertumbuhan pesat, tetapi juga menunjukkan komitmen BRI dalam memperkuat sektor UMKM di Indonesia.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, mengingatkan bahwa pencapaian ini merupakan bukti nyata dari fokus utama bank terhadap segmen UMKM. Dalam enam bulan terakhir, terdapat tambahan hampir 300 ribu pelaku usaha kecil yang berhasil meningkatkan usaha mereka dan berpotensi menambah kontribusi terhadap perekonomian nasional.
Hery menyatakan bahwa mendorong UMKM untuk naik kelas bukan hanya sekadar target, melainkan suatu tanggung jawab yang harus dijalankan dengan serius. Melalui Rapat Dengar Pendapat di Komisi VI DPR RI, ia menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan BRI untuk mencapai tujuan ini.
Strategi BRI Dalam Mendorong Pertumbuhan UMKM Secara Berkelanjutan
BRI tidak hanya menyalurkan KUR, tetapi juga menyediakan akses layanan komprehensif yang mendukung pengembangan UMKM. Salah satu program unggulan adalah Desa BRILiaN, yang telah membina lebih dari 4.625 desa dan 41.217 klaster usaha di seluruh Indonesia. Program ini memberikan pelatihan dan pembinaan yang dapat memperkuat keterampilan para pelaku UMKM.
Dari segi digitalisasi, BRI mengembangkan platform LinkUMKM yang telah dimanfaatkan oleh lebih dari 12,9 juta pengguna. Platform ini memberikan akses yang lebih mudah bagi pelaku usaha untuk menjangkau pelanggan dan meningkatkan visibilitas mereka di pasar.
Inisiatif lainnya termasuk platform PARI yang berhasil melibatkan lebih dari 113 ribu pengguna, yang secara aktif ingin meningkatkan daya saing produk mereka. Gagasan di balik semua ini adalah untuk menyiapkan UMKM agar siap bersaing di pasar domestik maupun global.
Pembiayaan KUR BRI dan Komposisi Sektor Unggulan
Hingga akhir Juli 2025, BRI telah menyalurkan KUR sejumlah Rp99,31 triliun, yang mencakup 56,75% dari total alokasi untuk tahun ini yang mencapai Rp175 triliun. Penyaluran ini dikhususkan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. BRI memberikan porsi besar untuk sektor produksi, seperti pertanian, perikanan, perdagangan, industri, dan jasa lainnya.
Sektor pertanian menjadi sektor terpenting dengan pembiayaan yang mencapai Rp44,11 triliun atau 44,42% dari total KUR yang disalurkan. Ini tidak hanya menunjukkan fokus BRI pada penguatan sektor riil, tetapi juga mendukung ketahanan pangan nasional yang sangat vital.
Dengan dukungan finansial yang kuat di sektor-sektor ini, BRI berkomitmen untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM. Hal ini sejalan dengan tujuan jangka panjang BRI dalam membantu UMKM untuk tumbuh dengan lebih berkelanjutan.
Peran Pendidikan dan Pelatihan dalam Pemberdayaan UMKM
Pendidikan dan pelatihan merupakan komponen penting dalam upaya BRI untuk memberdayakan UMKM. Melalui 54 Rumah BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia, BRI memberi akses kepada pelaku usaha untuk mendapatkan pelatihan yang dibutuhkan dalam mengelola usaha mereka. Ini memberikan landasan yang kuat bagi pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan dinamika pasar.
Program-program pelatihan ini juga mencakup berbagai aspek seperti manajemen keuangan, pemasaran digital, dan inovasi produk. Dengan mendapatkan pengetahuan yang tepat, pelaku UMKM diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing mereka di pasar.
Dengan adanya akses yang lebih baik kepada pendidikan dan pelatihan, para pelaku UMKM dapat menggali potensi yang ada, membangun kepercayaan diri, dan akhirnya dapat bersaing di tingkat yang lebih tinggi. Semua ini merupakan upaya nyata dalam menciptakan ekosistem UMKM yang sehat dan berkelanjutan.