Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan yang signifikan pada akhir pekan lalu, mencerminkan optimisme dan aktivitas perdagangan yang tinggi di pasar saham. Pada Jumat, 19 September, IHSG menguat 42,68 poin atau naik 0,53 persen ke level 8.051, menandakan sentimen positif di kalangan investor.
Selama periode perdagangan yang berakhir pada antara 15 hingga 19 September, total transaksi mencapai Rp69,50 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 50,14 miliar saham. Kenaikan ini menunjukkan minat investor yang semakin meningkat, serta keyakinan yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pada minggu tersebut, IHSG mengalami penguatan dalam empat sesi, sementara hanya satu sesi yang mencatatkan pelemahan. Secara keseluruhan, performa indeks menunjukkan peningkatan sebesar 2,51 persen sepanjang pekan tersebut, menciptakan optimisme di pasar modal.
Perubahan Signifikan dalam Kapitalisasi Pasar Bursa Efek
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengonfirmasi bahwa bursa ditutup dalam keadaan positif untuk periode tersebut. Kapitalisasi pasar bursa mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 3,56 persen, dari Rp14.130 triliun menjadi Rp14.632 triliun pada penutupan pekan lalu.
Rata-rata volume transaksi harian juga menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan, meningkat sebesar 25,14 persen. Dari 33,56 miliar lembar saham menjadi 42 miliar lembar saham, mencerminkan meningkatnya likuiditas di pasar.
Peningkatan nilai transaksi harian tercatat mencapai 47,01 persen, naik dari Rp19,42 triliun menjadi Rp28,55 triliun. Ini menunjukkan bahwa investor semakin aktif dalam melakukan transaksi dan membeli saham yang dipandang memiliki prospek baik.
Rekor Baru IHSG dan Nilai Kapitalisasi Pasar
IHSG berhasil mencetak rekor baru, menutup perdagangan di level tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 8.051,118. Pencapaian ini juga diiringi oleh nilai kapitalisasi pasar yang mencapai rekor baru, yang mencerminkan kepercayaan investor terhadap pasar saham Indonesia.
Di sisi lain, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp2,87 triliun pada hari tersebut. Meskipun terdapat penjualan bersih sepanjang tahun 2025 yang mencapai Rp58,70 triliun, kehadiran pembeli asing memberikan angin segar bagi pasar.
Dalam proyeksi untuk pergerakan IHSG ke depan, beberapa analis memprediksi adanya potensi penguatan yang terbatas. Namun, lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian, termasuk pidato dari pihak berwenang dan kondisi ekonomi global, dapat mempengaruhi arah pasar.
Sentimen dan Proyeksi Pergerakan IHSG ke Depan
VP Equity Retail dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, memperkirakan bahwa IHSG akan mengalami fluktuasi dengan kecenderungan menguat pada Senin, 22 September. Ia memprediksi pergerakan indeks akan berada dalam kisaran support 7.970 dan resistance 8.095.
Oktavianus menjelaskan bahwa sentimen pasar dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pidato dari Ketua The Fed yang mungkin bersikap dovish. Selain itu, negosiasi dagang antara AS dan China yang menunjukkan perkembangan positif juga menjadi pendorong bagi investor.
Walaupun terdapat tekanan pada nilai tukar rupiah yang diperkirakan melemah, aksi beli dari investor asing tetap konsisten. Dalam seminggu terakhir, total net buy dari asing mencapai Rp3,03 triliun.
Saham-Saham yang Menjanjikan untuk Investor
Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus merekomendasikan beberapa saham yang dapat dikoleksi oleh investor. Pertama adalah saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) yang menguat 9,40 persen, dengan proyeksi mencapai level 7.500 dalam waktu dekat.
Kedua, saham Indofood Sukses Makmur (INDF) yang juga menunjukkan tren positif dengan proyeksi mencapai 8.225 pada pekan ini. Ini menunjukkan bahwa sektor makanan tetap menjadi pilihan yang menarik di pasar.
Analisis dari MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menunjukkan bahwa IHSG diperkirakan akan bergerak dalam konsolidasi dengan support di level 7.848 dan resistance di level 8.039. Sentimen dari rilis suku bunga China dan data PCE Amerika Serikat diperkirakan akan mempengaruhi gerakan pasar.
Rekomendasi Saham Lain untuk Perhatian Investor
Herditya juga merekomendasikan beberapa saham menarik lainnya, seperti PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) yang ditutup menguat 1,79 persen. AADI diproyeksikan dapat menyentuh level 7.650 dalam waktu dekat yang menjadikannya pilihan menarik bagi investor.
Selain itu, terdapat rekomendasi untuk saham Merdeka Battery Materials (MBMA) yang diharapkan mencapai level 525. Saham Bank Negara Indonesia (BBNI) juga dicermati dengan target harga 4.500.
Dengan berkembangnya dinamika pasar, investor disarankan untuk tetap waspada dan mencermati faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan saham serta kondisi ekonomi secara umum. Adaptasi terhadap perubahan serta strategi yang tepat menjadi kunci untuk mencapai hasil yang optimal dalam investasi saham.