Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan positif pada akhir pekan yang lalu, menguat sebesar 58,66 poin atau 0,73 persen, mencapai level 8.099. Dengan transaksi senilai Rp21,97 triliun, saham yang diperdagangkan mencapai kisaran 41,41 miliar lembar, menandakan aktivitas pasar yang cukup signifikan dalam periode tersebut.
Performa IHSG dalam sepekan terakhir menunjukkan kecenderungan menguat dengan catatan tiga kali penguatan dan dua kali penurunan. Keberhasilan memperkuat posisi ini menciptakan optimisme di kalangan investor yang terus mencermati pergerakan pasar.
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar mengalami peningkatan dalam periode yang sama, dari Rp14.632 triliun menjadi Rp14.888 triliun, meningkat sebesar 1,74 persen. Selain itu, rata-rata volume transaksi harian pun mengalami peningkatan sebesar 12,08 persen dari 42,002 miliar menjadi 47,077 miliar lembar saham.
Tren Positif pada Perdagangan Saham dalam Satu Pekan Terakhir
Penguatan IHSG yang terjadi selama sepekan memberikan dampak positif bagi investor, terutama investor asing yang mencatatkan nilai beli bersih Rp583,10 miliar. Dalam jangka waktu satu tahun ini, meskipun terjadi net sell pada investor asing sebesar Rp53,60 triliun, tren mingguan tetap menunjukkan pergerakan yang kuat.
Analisis seputar sektor-sektor tertentu juga menjadi perhatian. Sektor-sektor yang telah mengalami penguatan cukup signifikan, seperti saham-saham konglomerasi, berperan penting dalam menopang pergerakan indeks. Hal ini menunjukkan rebalancing yang terjadi di indeks global mampu memberi imbas positif bagi pasar domestik.
Meskipun IHSG menunjukkan tren bullish, terdapat tantangan yang perlu dihadapi, salah satunya adalah depresiasi nilai tukar rupiah. Faktor ini berpotensi menciptakan tekanan tambahan pada laju indeks, sehingga menjadi perhatian bagi para investor yang melakukan analisis lebih dalam.
Proyeksi IHSG: Kekuatan dan Tantangan di Depan
VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, memberikan proyeksi pergerakan IHSG untuk pekan mendatang. Ia memprediksi bahwa IHSG akan bergerak campuran dengan kecenderungan penguatan terbatas pada rentang level support 8.020 dan resistance 8.150. Dalam hal ini, indikator teknikal MACD menunjukkan tren penguatan yang mengindikasikan potensi kenaikan lebih lanjut.
Oktavianus juga mencatat bahwa pergerakan IHSG dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, termasuk pergerakan harga komoditas yang menunjukkan penguatan, seperti harga emas dan tembaga. Hal ini berpotensi memberikan dampak positif bagi saham terkait, menciptakan sentimen yang mendukung pergerakan pasar.
Di samping itu, rilis data inflasi yang diperkirakan stagnan pada angka 2,3 persen year-on-year juga akan menjadi perhatian. Dalam analisisnya, investor diminta untuk tetap waspada akan situasi ini karena dapat berpengaruh pada ekspektasi pasar ke depan.
Rekomendasi Saham untuk Investor di Pasar Modal
Analis di bidang ini menyarankan beberapa saham yang dapat dipertimbangkan investor setelah menganalisis pergerakan pasar. Saham Amman Mineral Internasional (AMMN) menjadi salah satu rekomendasi dengan proyeksi dapat menyentuh level 7.500 pada pekan ini setelah ditutup menguat 2,94 persen.
Saham Merdeka Copper Gold (MDKA) juga menarik perhatian dengan proyeksi menyentuh 2.470 setelah mengalami kenaikan 7,25 persen. Sementara itu, saham Bank Mandiri (BMRI) berpotensi mencapai level 4.650 setelah ditutup menguat 1,38 persen.
Di sisi lain, analis dari MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, melakukan analisis serupa dengan memprediksi bahwa IHSG akan mengalami konsolidasi dengan kisaran support di level 8.005 dan resistance di level 8.155. Hal ini mencerminkan perlunya perhatian terhadap dinamika faktor-faktor global dan lokal yang dapat mempengaruhi pasar.