Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa nilai transaksi Local Currency Transaction (LCT) meningkat signifikan, mencapai US$ 16,4 miliar hingga Agustus 2025. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang substansial dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya mencapai US$ 12,5 miliar.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Destry Damayanti, menyampaikan bahwa masih terdapat empat bulan tersisa di tahun ini, memberikan peluang besar untuk peningkatan lebih lanjut dalam LCT. Dengan langkah ini, diharapkan dapat menstabilkan nilai tukar mata uang dalam pasar keuangan.
Peningkatan transaksi LCT ini dapat berdampak positif terhadap keseimbangan di pasar uang. Hal ini tentu akan berkontribusi pada stabilitas ekonomi nasional secara keseluruhan.
Upaya Penguatan dan Sinergi dalam Transaksi LCT
Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, menjelaskan bahwa perkembangan positif LCT tidak terjadi tanpa alasan. Usaha Sinergi antar-instansi dan mitra strategis memainkan peranan penting dalam mewujudkan capaian ini.
Melalui penyesuaian kebijakan insentif dan sosialisasi yang terarah, para pelaku usaha, termasuk dalam sektor ekspor-impor, dapat memanfaatkan kebijakan ini dengan lebih baik. Ini memberikan peluang kepada lebih banyak pelaku usaha untuk berpartisipasi dalam transaksi dengan mata uang lokal.
Perluasan kepesertaan dalam Bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) diharapkan dapat memperdalam dampak positif dari LCT. Dengan cara ini, Bank Indonesia dapat menjangkau lebih banyak sektor dan wilayah, memperkuat fondasi sistem transaksi lokal.
Kerja Sama Internasional untuk Memperkuat LCT
Dalam usaha memperluas jaringan, Bank Indonesia berencana menambah negara mitra baru untuk LCT. Korea Selatan dan Uni Emirat Arab menjadi dua negara yang dipilih dalam rencana kerjasama kedepan.
Kerjasama dengan negara-negara mitra yang ada, seperti Malaysia dan Thailand, juga terus diperkuat untuk memperluas cakupan transaksi. Hal ini bertujuan untuk mendukung investasi portofolio dan memperkuat posisi Indonesia di المستوى global.
Penandatanganan MoU dengan Tiongkok untuk memperkuat LCT menjadi langkah strategis lain dalam usaha menciptakan jaringan yang lebih luas. Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan kontribusi LCT terhadap kestabilan ekonomi nasional.
Dampak Penggunaan Mata Uang Lokal dalam Stabilitas Ekonomi
Penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara diharapkan mampu meringankan tekanan terhadap stabilitas makroekonomi. Dengan mengurangi ketergantungan pada nilai tukar mata uang asing, risiko volatilitas dapat diminimalkan.
Ke depannya, koordinasi antar kementerian dan lembaga terkait dalam Satgas Nasional LCT akan semakin diperkuat. Kegiatan ini mencakup program kerja lintas sektoral dan pengumpulan data yang lebih efektif untuk menjamin keberhasilan LCT.
Survei berkala dan asesmen tentang efektivitas kebijakan akan membantu memastikan bahwa kebijakan yang diambil memiliki dampak positif bagi masyarakat luas. Dengan demikian, langkah ini berpotensi meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat.