Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dijadwalkan mengunjungi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pagi hari, tepatnya pada Kamis, 9 Oktober 2025. Ini adalah langkah simbolis pertama Purbaya sebagai Menteri Keuangan yang baru, menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
Acara tersebut merupakan dialog yang diharapkan dapat memicu inovasi baru di pasar modal Indonesia. Dialog ini juga menjadi kesempatan bagi para pelaku pasar untuk menyampaikan pandangan dan aspirasi mereka langsung kepada pemerintah.
Purbaya akan berbicara pada pukul 08.00 WIB, dan acara ini mengundang sejumlah direktur utama perusahaan yang tercatat di bursa serta perwakilannya. Kegiatan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjalin komunikasi yang lebih erat dengan sektor swasta dan masyarakat luas.
Kunjungan Pertama Purbaya Sebagai Menteri Keuangan
Hari ini menjadi momen penting bagi Purbaya karena ini adalah kunjungan pertamanya ke BEI setelah dilantik. Acara dialog ini tidak hanya menandai awal dari kepemimpinannya tetapi juga sebagai langkah untuk memperkuat kepercayaan pasar terhadap kebijakan ekonomi pemerintah.
Rencananya, Purbaya akan memberikan pemaparan mengenai visi dan misi kementeriannya. Hal ini penting terutama di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia saat ini.
Dialog ini diharapkan dapat menjadi platform untuk mendengarkan masukan dari pegiat pasar modal. Hasil dari dialog ini diharapkan dapat memunculkan ide-ide baru untuk mendorong pertumbuhan investasi di Indonesia.
Strategi Pengelolaan Kas Negara yang Baru
Purbaya telah mengambil langkah strategis dengan merilis kebijakan fiskal yang berbeda dibandingkan pendahulunya. Salah satu perubahan signifikan adalah upaya untuk mengurangi jumlah dana pemerintah yang terparkir di Bank Indonesia.
Pemerintah saat ini memiliki sekitar Rp275 triliun yang mengendap dalam bentuk kas di BI, dan Purbaya berencana untuk memindahkan dana tersebut. Dengan langkah ini, ia ingin memastikan uang negara dapat dialokasikan dengan lebih efisien kepada sektor riil.
Salah satu cara yang diusulkan adalah dengan meningkatkan penerbitan surat utang jangka pendek. Ini akan membantu pemerintah memenuhi kebutuhan belanja secara lebih cepat dan efisien, tanpa harus menahan jumlah dana besar di BI.
Memperkuat Stimulus Fiskal dan Momentum Pertumbuhan
Purbaya percaya bahwa perubahan ini akan memperkuat stimulus fiskal yang tengah dilakukan pemerintah. Dengan makin lancarnya alokasi belanja, diharapkan dampak positifnya bisa dirasakan oleh masyarakat luas.
Penting untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, terutama di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi. Kebijakan ini bertujuan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil dan berkelanjutan.
Melalui kebijakan baru ini, Purbaya ingin memastikan bahwa setiap langkah pemerintah dapat diterima dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Ini menjadi prioritas utama selama menjabat sebagai Menteri Keuangan.