PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. baru saja melaksanakan seremoni peletakan batu pertama untuk rumah sakit internasional yang akan hadir di Batam, yaitu Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH). Proyek ini diharapkan memberikan layanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat Indonesia dan meningkatkan kemandirian dalam bidang kesehatan.
Pembangunan fasilitas ini akan dilakukan di Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata dan Kesehatan Internasional di Sekupang, Batam, di atas lahan seluas 1,68 hektare dari total 2,9 hektare yang disiapkan. Fasilitas ini tidak hanya akan menawarkan layanan medis internasional tetapi juga mendukung kesehatan masyarakat lokal.
Dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2027, MABIH diharapkan menjadi rumah sakit internasional swasta pertama di kawasan ini. Langkah ini sangat penting menyusul keberadaan Bali International Hospital yang dikelola pemerintah di daerah KEK Sanur, Bali.
Pembangunan Rumah Sakit dan Fasilitas Pendukungnya
MABIH adalah hasil kolaborasi antara Mayapada Healthcare dengan Apollo Hospitals dari India. Rumah sakit ini dirancang dengan konsep green hospital yang modern, memiliki 11 lantai, satu semi basement, dan kapasitas 250 tempat tidur. Desain ini diharapkan memberikan kenyamanan serta kemudahan bagi pasien dan keluarga mereka.
“Setiap orang Indonesia berhak mendapatkan layanan kesehatan berstandar internasional tanpa harus pergi ke luar negeri,” ungkap Jonathan Tahir, Presiden Komisaris Mayapada Healthcare. Dengan kehadiran MABIH, mereka berkomitmen untuk memperkuat sistem kesehatan nasional dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan lokal.
Dr. Rizal Edwin Manansang, Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, menyampaikan bahwa hampir dua juta warga Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahun. Hal ini dapat berpotensi menyebabkan kebocoran devisa hingga Rp200 triliun, dan pembangunan MABIH dianggap langkah strategis dalam mengatasi masalah ini.
Keunggulan MABIH dan Dampak Ekonomi
Kepala Badan Pengusahaan Batam, Amsakar Achmad, menekankan bahwa pembangunan MABIH sejalan dengan arahan pemerintah untuk mendorong ekonomi lokal. Ia yakin kehadiran layanan kesehatan yang berkualitas di Batam dapat menarik pasien dari luar negeri dan mengurangi jumlah warga yang berobat ke luar negeri.
Dengan investasi lebih dari Rp1 triliun, MABIH dipastikan dilengkapi dengan peralatan mutakhir dan fasilitas medis modern. Ini akan membuat MABIH menjadi salah satu destinasi unggulan tidak hanya bagi kesehatan lokal, tetapi juga internasional.
Dengan regulasi KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam, proyek ini juga mendapatkan dukungan untuk menghadirkan dokter senior asing dan memperkuat kolaborasi dengan tenaga medis lokal yang berkompetensi global. Ini merupakan langkah penting dalam menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.
Teknologi Terkini untuk Layanan Kesehatan yang Optimal
MABIH akan dilengkapi dengan berbagai layanan unggulan, mulai dari kardiovaskular hingga ortopedi, yang akan dirancang untuk menangani kasus-kasus kompleks. Pusat kesehatan ini akan fokus pada terapi yang berbasis teknologi canggih dan inovasi medis. Ini termasuk pemantauan jantung berbasis AI dan perawatan dengan metode genetik.
Dengan adanya fasilitas ini, MABIH akan menjadi pionir dalam pengobatan kanker dan transplantasi organ. Semua ini dilakukan untuk memberikan perawatan yang sesuai dengan standar global, sehingga masyarakat Indonesia tidak perlu lagi pergi jauh untuk mendapatkan kualitas kesehatan terbaik.
Pendidikan dan pelatihan bagi tenaga medis juga menjadi prioritas, sehingga dokter dan perawat di MABIH dapat bekerja menggunakan metode terbaru dan peralatan modern. Dengan langkah ini, MABIH diharapkan mampu memberikan layanan kesehatan yang lebih komprehensif dan efisien bagi masyarakat.