Kementerian Komunikasi dan Digital telah membuat langkah tepat dengan mewajibkan platform digital, termasuk media sosial, untuk melakukan verifikasi usia. Ini adalah bagian dari upaya untuk melindungi anak-anak dari berbagai risiko yang dapat muncul di dunia maya.
Dalam waktu dekat, pemerintah akan meluncurkan Peraturan Pemerintah yang berfokus pada Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik untuk Perlindungan Anak. Inisiatif tersebut diharapkan dapat memberikan landasan yang kuat bagi keamanan pengguna anak di internet.
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital, Fifi Aleyda Yahya, menekankan pentingnya PP TUNAS sebagai fondasi kebijakan nasional. Melalui regulasi ini, platform digital akan didorong untuk menyediakan fitur keamanan yang mudah dipahami dan digunakan oleh masyarakat.
Pemerintah berkomitmen untuk mendorong platform digital agar lebih proaktif dalam menghadirkan fitur keamanan. Hal ini termasuk sistem klasifikasi usia dan kontrol orang tua sebagai alat utama dalam perlindungan anak.
Mendorong Inovasi Keamanan untuk Pengguna Anak di Dunia Maya
Fifi menyatakan bahwa PP Tunas bukan hanya sekadar regulasi, melainkan komitmen untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi anak-anak. Para penyelenggara sistem elektronik diwajibkan untuk menawarkan parental control yang efektif serta menjaga privasi akun anak dengan ketat.
Lebih jauh lagi, pemerintah berkomitmen untuk melarang praktik pelacakan lokasi dan profiling data anak untuk kepentingan komersial. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi orang tua serta anak-anak yang menjelajahi dunia digital.
Pemerintah juga memberikan apresiasi kepada penyelenggara platform yang telah lebih dahulu menerapkan fitur-fitur keamanan yang responsif dan inovatif. Salah satu contohnya adalah Netflix, yang telah menyediakan fitur kontrol orang tua dan klasifikasi usia.
Fitur-fitur tersebut tidak hanya memberikan kenyamanan bagi orang tua, tetapi juga memastikan bahwa anak-anak dapat mengakses konten yang sesuai dan aman. Dengan ini, anak-anak akan memiliki pengalaman yang lebih positif saat menggunakan platform digital.
Data Mengejutkan Mengenai Ancaman Digital Terhadap Anak
Pemerintah merilis data yang menunjukkan adanya lonjakan ancaman digital terhadap anak-anak. Indonesia tercatat sebagai negara keempat di dunia dalam kasus pornografi anak, menurut data dari National Center for Missing & Exploited Children.
UNICEF juga mengungkapkan bahwa 89 persen anak-anak di Indonesia mengakses internet dengan rata-rata waktu 5,4 jam per hari. Hal ini menunjukkan risiko besar adanya paparan konten negatif, termasuk konten seksual.
Antara akhir 2024 hingga pertengahan 2025, Kementerian Komunikasi dan Digital telah menangani lebih dari 1,7 juta konten perjudian online serta hampir 500 ribu konten pornografi. Ini adalah angka yang sangat mengkhawatirkan dan menunjukkan perlunya tindakan lebih lanjut.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, pemerintah mengadopsi pendekatan tiga pilar yang terdiri dari regulasi, edukasi, dan kolaborasi. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak.
Peran Penting Kementerian dalam Menciptakan Ekosistem Digital yang Aman
Kementerian Komunikasi dan Digital tidak hanya berfungsi sebagai regulator, tetapi juga sebagai penggerak ekosistem digital yang aman. Mereka bekerja untuk menyusun kebijakan yang bisa diimplementasikan dengan baik oleh platform digital.
Pemberian ruang bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang di dunia digital adalah tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, platform digital diharapkan dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Fifi menjelaskan bahwa anak-anak saat ini tumbuh di dunia yang sangat bergantung pada teknologi. Oleh sebab itu, penting untuk mengedukasi orang tua dan anak-anak mengenai cara menggunakan teknologi dengan bijak.
Platform seperti Netflix bukan hanya sekadar media hiburan, tetapi juga dapat menjadi sumber literasi dan budaya. Dengan mengakses konten yang bermanfaat, anak-anak akan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik.