PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar upacara pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80. Acara ini diselenggarakan serentak di enam lokasi kerja yang tersebar di tiga provinsi, yaitu Papua Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta, menggambarkan semangat persatuan dan nasionalisme di seluruh jajaran perusahaan.
Tema yang diusung tahun ini adalah “Pertambangan Terintegrasi Hulu Hilir.” Upacara dimulai pada pukul 09.00 WIT di lokasi PTFI Tembagapura, sekaligus serangkaian upacara di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, dan lokasi lainnya. Hal ini menggambarkan operasi yang terhubung dari proses penambangan hingga pemurnian yang dilakukan PTFI.
Kegiatan peringatan HUT Kemerdekaan RI telah menjadi tradisi bagi Freeport Indonesia dan telah dilaksanakan lebih dari 50 kali sejak perusahaan ini beroperasi pada tahun 1973. Tahun ini, upacara dipimpin oleh Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, dengan hampir tiga ribu peserta mengikuti acara tersebut.
Peringatan Kemerdekaan yang Mempererat Kebersamaan di Freeport
Acara ini tidak hanya menjadi momen formal, tetapi juga sebagai ajang untuk memperkuat rasa kebersamaan di antara karyawan. Setelah upacara bendera, rangkaian perayaan ke-80 RI dilanjutkan dengan penampilan tarian kolosal oleh 500 karyawan dari berbagai daerah. Tema tarian tersebut adalah “Bergerak Bersama dari Hulu ke Hilir untuk Indonesia Maju.”
Tarian ini mencerminkan perjalanan tembaga yang ditambang di hulu hingga diproses di hilir. Pesan yang disampaikan melalui tarian ini adalah komitmen PTFI dalam memberi manfaat bagi masyarakat di Papua dan seluruh Indonesia.
Menurut Tony Wenas, tarian tersebut membawa simbolisasi dari Dataran Tinggi Papua yang menjadi lokasi penambangan mineral hingga ke pabrik pemurnian di Gresik. Ini menunjukkan bahwa kebersamaan dalam proses adalah kuncinya.
Kegiatan Komprehensif Mewarnai HUT Kemerdekaan
PTFI merayakan HUT RI ke-80 dengan berbagai kegiatan yang menyemarakkan semangat nasionalisme. Kegiatan dimulai dari Papua dan berlanjut ke Gresik dan Jakarta, di mana semangat gotong royong menjadi tema utama. Hal ini membangun kesadaran akan pentingnya kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama.
Kegiatan tersebut mencakup acara sosial dan kebudayaan yang melibatkan masyarakat di sekitar wilayah operasi PTFI. Dengan melibatkan berbagai elemen, diharapkan rasa kepemilikan terhadap perusahaan semakin kuat di kalangan karyawan dan masyarakat lokal.
Toni menyatakan rasa bangganya terhadap kontribusi PTFI dalam pembangunan daerah melalui kegiatan sosial, yang menjadi bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan. Ini menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat.
Komitmen PTFI terhadap Kemajuan dan Inovasi
Dalam pernyataannya, Tony Wenas menegaskan pentingnya keberadaan PTFI dalam konteks hilirisasi. Pada tanggal 23 September 2024, telah diresmikan produksi Smelter Tembaga single line terbesar di dunia oleh Presiden Joko Widodo. Ini adalah langkah maju yang signifikan bagi industri pertambangan di Indonesia.
Selanjutnya, pada 17 Maret 2025, juga dilaksanakan peresmian operasional Pabrik Pemurnian Logam Mulia oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Hal ini menegaskan komitmen PTFI untuk terus berkontribusi dalam hal inovasi dan efisiensi di sektor pertambangan.
Dengan adopsi teknologi terkini, PTFI berinovasi untuk meningkatkan hasil produksi sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan. Strategi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain di Indonesia dalam menghadapi tantangan industri.