Ajang Indonesia Energy & Engineering (IEE) 2025 yang berlangsung pada 17-20 September di JIExpo Kemayoran merupakan pemikiran mendalam mengenai inovasi teknologi yang ramah lingkungan, terutama dalam sektor pertambangan. Acara ini mengundang pelaku industri baik lokal maupun internasional untuk menjajaki solusi keberlanjutan yang dapat diterapkan di Indonesia.
Pameran ini diadakan di lahan luas mencapai 143 ribu meter persegi dan menampilkan alat berat ramah lingkungan. Berbagai inovasi seperti electric wheel loader, electric excavator, dan truk listrik ditpresentasikan untuk mendukung industri hijau dan memperkuat rantai pasok nasional.
Pameran ini juga menjadi sarana kolaborasi antara brand global dan industri nasional, dengan harapan dapat mendorong transformasi industri Indonesia menuju keberlanjutan. Tema utama dari acara ini adalah “Sustainability for Industrial Transformation”, yang menekankan pentingnya integrasi teknologi dan praktik ramah lingkungan dalam industri.
Pentingnya Teknologi Ramah Lingkungan dalam Sektor Pertambangan
Sektor pertambangan di Indonesia menghadapi tantangan besar untuk beralih ke praktik yang lebih berkelanjutan. Dengan adanya teknologi ramah lingkungan, industri bisa berkontribusi untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.
Penggunaan alat berat elektrik dan hybrid diharapkan dapat menurunkan biaya operasional dan emisi yang dihasilkan. Selain itu, elektrifikasi di sektor pertambangan dikenal mampu meningkatkan keselamatan kerja dengan mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil.
Dalam pameran tersebut, berbagai jenis alat yang dipamerkan benar-benar menciptakan dampak signifikan terhadap masukan emisi dari sektor ini. Hal ini sejalan dengan tujuan jangka panjang pemerintah untuk mewujudkan industri pertambangan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memenuhi standar lingkungan yang lebih baik.
Kerja Sama Internasional dalam Mewujudkan Keberlanjutan
Selain inovasi teknologi, kerja sama internasional juga menjadi salah satu fokus dalam IEE 2025. Kedutaan Besar Swedia turut ambil bagian untuk membahas kerja sama keberlanjutan antara Swedia dan Indonesia.
Eric Odar, Trade Commissioner of Sweden to Indonesia, menekankan pentingnya sinergi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Melalui kemitraan ini, mereka berupaya untuk mengoptimalkan potensi sektor pertambangan dalam mendukung pencapaian target keberlanjutan yang ambisius.
Diharapkan, informasi dan teknologi dari negara lain dapat membantu industri dalam menciptakan sistem yang lebih berkelanjutan. Kerja sama ini tidak hanya menguntungkan Indonesia, tetapi juga memberikan peluang bagi Swedia untuk berkontribusi dalam pengembangan industri energi bersih.
Inovasi Alat Berat dalam Era Elektrifikasi
Pameran ini juga menampilkan berbagai alat berat yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir guna mendukung transisi energi. Contohnya, Shandong Heavy Industry (SDHI) yang memperkenalkan inovasi berbasis Artificial Intelligence (AI).
Teknologi AI dalam alat berat bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional. Dengan memantau kondisi alat secara real-time, operator dapat mengurangi interval perawatan dan meminimalisir downtime.
Inovasi tersebut juga membantu menekan biaya operasional dan secara tidak langsung mendukung lingkungan dengan menurunkan konsumsi bahan bakar. Masyarakat industri sangat antusias untuk melihat penerapan teknologi ini di lapangan guna meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan perusahaan.