Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menekankan pentingnya transformasi dalam bidang ketenagakerjaan yang berfokus pada perubahan pola pikir dan budaya kerja. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan citra serta kepercayaan publik terhadap Pengawasan Ketenagakerjaan dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Pernyataannya disampaikan saat membuka Sarasehan Pengawasan Ketenagakerjaan yang berlangsung di Jakarta. Pada acara tersebut, ia mengungkapkan bahwa profesionalitas dan integritas merupakan faktor penting dalam pengawasan ketenagakerjaan.
“Kembali ke marwah dasar pengawasan bahwa Pengawas adalah garda terdepan perlindungan hak pekerja dan penjamin kepatuhan norma kerja,” tambahnya dengan tegas.
Saat berbicara kepada para peserta yang hadir, Yassierli mengingatkan bahwa pengawas harus tetap fokus pada tugas pokok dalam menjalankan fungsinya, yaitu investigasi, edukasi, dan penegakan hukum yang berkaitan dengan K3. Semua elemen ini sangat penting dalam menjaga keamanan dan keselamatan tenaga kerja.
Selanjutnya, Yassierli juga menyampaikan bahwa atribut yang dikenakan oleh pengawas mencerminkan marwah dan harapan. Ia menegaskan, baju yang dikenakan adalah simbol tanggung jawab dan tantangan yang harus dihadapi terutama dalam penerapan norma K3.
Pentingnya Menjaga Integritas dalam Pengawasan Ketenagakerjaan
Yassierli menjelaskan bahwa banyak laporan yang diterima dari sektor industri mengenai penerapan norma K3 yang belum optimal. Beberapa laporan menyebutkan adanya masalah seperti penahanan ijazah, pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak, diskriminasi, dan pembayaran upah di bawah standar.
“Ini semua adalah bentuk pelanggaran hak. Jika kita tidak bisa bergerak untuk menegakkan aturan, lebih baik saya mundur,” katanya, menegaskan komitmennya untuk bertindak demi kepentingan pekerja.
Dia percaya bahwa pengawasan yang baik dan ketat akan menciptakan iklim kerja yang lebih baik. Hal ini tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan pekerja, tetapi juga pada produktivitas perusahaan. Dengan demikian, sinergi antara pengawasan dan pelaksanaan norma K3 sangat penting untuk keberhasilan sektor ketenagakerjaan.
“Saya ingin pengawas membawa pulang cerita positif dari tugas mereka. Pengawasan Ketenagakerjaan Indonesia harus meninggalkan jejak yang berarti,” lanjut Yassierli. Kebanggaan dalam menjalani tugas ini tentunya akan meningkatkan semangat kerja.
Pada kesempatan itu, Yassierli juga menekankan prinsip bahwa setiap tindakan pengawas harus berlandaskan pada integritas dan komitmen untuk menjadikan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Ini adalah misi yang tidak hanya harus diusung oleh para pengawas, tetapi juga oleh semua pihak yang terlibat dalam sektor ketenagakerjaan.
Peran Pengawas Ketenagakerjaan di Lapangan
Pada acara yang sama, Yassierli menjelaskan bahwa pengawas ketenagakerjaan memiliki peran yang sangat penting dalam melindungi hak-hak pekerja. Mereka harus menjadi garda terdepan dalam mengawasi dan menerapkan norma-norma ketenagakerjaan dengan adil dan efektif.
Ia menyatakan bahwa pengawas harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tantangan baru. Hal ini sangat penting agar mereka dapat menjalankan tugasnya secara optimal dan memberikan pelayanan publik yang terbaik.
“Kita harus bisa menjadi teladan dalam menegakkan norma dan hukum. Tanpa integritas, hasil pengawasan kita tidak akan memadai,” tegasnya. Memiliki komitmen yang kuat terhadap tugas adalah kunci untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Yassierli juga menjelaskan bahwa pengawas ketenagakerjaan harus dicontohkan dalam hal kepemimpinan dan integritas. Hal ini akan menciptakan citra positif bukan hanya untuk pengawas itu sendiri tetapi juga untuk institusi mereka.
Harapannya, pengawas dapat berfungsi sebagai mediator antara pekerja dan manajemen perusahaan, guna menciptakan suasana kerja yang harmonis dan saling menguntungkan.
Transformasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Transformasi di bidang ketenagakerjaan yang diusung oleh Yassierli tidak hanya sekadar konsep, tetapi pula sebuah tindakan nyata. Menurutnya, perubahan ini harus berlandaskan pada kebutuhan dan aspirasi tenaga kerja Indonesia masa kini.
Dalam pelaksanaan transformasi ini, Yassierli berharap agar semua pihak, termasuk pengusaha, pekerja, serta pengawas, saling bahu-membahu. Kerjasama yang solid akan menjadi faktor penentu dalam mencapai keberhasilan kebijakan ketenagakerjaan.
“Kita harus sama-sama berkontribusi untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik. Perubahan yang besar akan dicapai jika kita bersatu,” katanya. Ini adalah tantangan yang harus dihadapi secara kolektif oleh semua pemangku kepentingan.
Yassierli juga berpesan agar para pengawas terus menggali pengetahuan terbaru dan mengikuti perkembangan tren global dalam ketenagakerjaan. Hal ini penting agar mereka tetap relevan dan mampu menghadapi tantangan yang ada di masa depan.
Kesadaran akan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama di setiap perusahaan. Dengan demikian, pengawasan yang lebih ketat dan efektif akan menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif.