Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online (ojol) Raden Igun Wicaksono menjelaskan bahwa pertemuan pengemudi dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Wakil Presiden tidak melibatkan perwakilan resmi mereka. Ia menyatakan bahwa orang-orang dalam pertemuan tersebut tidak memiliki afiliasi dengan asosiasi pengemudi dan tidak mengenal mereka.
Igun menekankan perlunya koordinasi lebih baik antara pemerintah dan asosiasi resmi agar tidak terjadi kesalahpahaman. Keresahan di kalangan pengemudi semakin meningkat, terutama setelah peristiwa yang menewaskan salah satu anggota mereka.
Dalam video yang diunggah oleh Sekretariat Wakil Presiden, beberapa pengemudi ojol menyampaikan kegembiraan karena bisa berdialog dengan Gibran. Namun, mereka juga mengungkapkan kekhawatiran mengenai penurunan pendapatan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Pertemuan yang Memicu Kekecewaan di Kalangan Pengemudi
Salah satu pengemudi menyampaikan bahwa mereka merasa memiliki kesempatan untuk menyuarakan pendapat dan keluhan mereka. Namun, kehadiran kelompok yang mengaku mewakili mereka menjadi titik perhatian yang menciptakan tanda tanya besar.
Igun menjelaskan bahwa banyak dari mereka yang merasa frustrasi karena pertemuan itu tidak mewakili suara mereka yang sesungguhnya. Menurutnya, kehadiran kelompok tersebut tanpa adanya koordinasi dengan asosiasi justru memperburuk keadaan.
Kekecewaan ini semakin menguat ketika Gibran berjanji untuk mengawal proses hukum terkait kasus kematian pengemudi mereka, Affan Kurniawan, yang tewas dalam insiden berdarah. Namun, pengemudi merasa tidak terwakili dan tidak mendukung cara yang diambil untuk mengatasi permasalahan ini.
Isu Keterlibatan Kelompok yang Tidak Resmi
Igun menilai ketidakjelasan mengenai siapa yang mewakili ojol dalam pertemuan itu menjadi masalah tersendiri. Ia mempertanyakan motif dibalik kehadiran orang-orang yang tidak memiliki keterlibatan langsung dalam tragedi yang menimpa Affan Kurniawan.
Sikap pemerintah yang memberi ruang kepada pihak-pihak tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan disinformasi di masyarakat. Igun menekankan pentingnya klarifikasi agar publik tidak tertipu oleh informasi yang salah.
Kondisi tersebut menimbulkan rasa skeptis di kalangan pengemudi. Mereka merasa ada upaya untuk memanfaatkan situasi tragis ini untuk kepentingan tertentu tanpa melibatkan mereka secara langsung.
Menolak Anggapan Pertemuan yang Mendamaikan
Dalam pandangan Igun, anggapan bahwa pertemuan itu dapat meredakan ketegangan hanyalah ilusi. Ia merasa langkah yang diambil oleh Setwapres justru memperkeruh suasana dengan mengundang pihak yang tidak jelas mewakili siapa.
Ada kekhawatiran bahwa narasi perdamaian yang diciptakan menjadi alat pengalihan dari fakta yang ada, terutama karena proses hukum terkait kematian Affan Kurniawan belum sepenuhnya terlaksana. Hal ini menimbulkan rasa tidak percaya di kalangan pengemudi.
Igun meminta agar sebelum ada dialog lebih lanjut, pemerintah seharusnya melibatkan asosiasi resmi. Hubungan yang lebih baik antara pemerintah dan asosiasi dapat menghasilkan solusi yang lebih konstruktif.