Poso dan sekitarnya memiliki kondisi tektonik yang kompleks, yang menjadi perhatian para ahli geologi. Penelitian tentang struktur geologi di daerah Cekungan Bandung menunjukkan adanya berbagai pola yang menarik untuk diteliti lebih lanjut.
Pola kelurusan sesar di wilayah tersebut umumnya berarah barat laut-tenggara dan timur laut-baratselatan, dengan sedikit yang berarah utara-selatan. Fenomena ini menunjukkan bahwa dinamika geologi di sana sangat aktif dan perlu pemahaman mendalam.
Menurut Wafid, penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sesar-sesar yang ada mengikuti pola khusus. Sesar berarah timur laut-baratselatan mengikuti pola sesar arah Meratus, sedangkan sesar berarah barat laut-tenggara mengikuti pola sesar arah Sumatera.
Struktur Geologi Menarik di Cekungan Bandung yang Perlu Diketahui
Salah satu struktur geologi menarik di daerah ini adalah Sesar Lembang, yang terletak di sebelah utara Cekungan Bandung. Sesar ini berorientasi relatif barat-timur dan memiliki hubungan dengan sesar lainnya di sekitarnya.
Sesar Lembang terhubung dengan Sesar Cimandiri pada sisi baratnya dan Sesar Baribis di sisi timur. Hubungan sesar-sesar ini menunjukkan interaksi yang kompleks dalam pola geologi kawasan tersebut.
Sesar Lembang juga menjadi landmark penting bagi para peneliti geologi. Aktivitas neotektonik yang terjadi di Cekungan Bandung memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi geologi daerah tersebut.
Kronologi dan Aktivitas Sesar Lembang yang Menarik
Sesar Lembang antara lain ditandai dengan morfologi yang khas, seperti gawir sesar atau fault scarp. Dinding gawirnya menghadap ke arah utara, menunjukkan aktivitas yang signifikan di kawasan tersebut.
Melalui penelitian, diketahui bahwa Sesar Lembang dibedakan berdasarkan waktu, dengan Sesar Lembang Timur berusia sekitar 125.000 tahun. Di sisi lain, Sesar Lembang Barat lebih muda dengan umur antara 50.000 hingga 35.000 tahun.
Setelah letusan besar Gunung Tangkuban Perahu, Sesar Lembang Timur sempat tertutupi sekitar 50.000-35.000 tahun yang lalu. Pada masa itu, Sesar Lembang Barat mulai menunjukkan aktivitasnya yang cukup signifikan.
Kinematika dan Mekanisme Sesar Lembang dalam Kajian Geologi
Polemik mengenai kinematika dan tipe Sesar Lembang masih berlangsung hingga kini. Beberapa peneliti, seperti Hidayat dan Tjia, memiliki pandangan yang berbeda terkait mekanisme gerakan sesar ini.
Namun, studi terbaru oleh Daryono memberikan analisis yang lebih komprehensif. Analisis Digital Elevation Model (DEM) yang resolusi tinggi mendukung konsep gerakan geser mengiri (left-lateral/sinistral) untuk Sesar Lembang.
Sesar ini terbagi menjadi enam seksi yang memiliki perilaku geologi yang berbeda. Pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa kecepatan pergerakan sesar ini berkisar antara 3 hingga 5,5 mm/tahun.
Dengan keseluruhan panjang 29 km, Sesar Lembang memiliki potensi besar untuk menghasilkan gempa bumi. Para peneliti memperkirakan bahwa gempa bumi yang terjadi di kawasan ini dapat mencapai magnitudo M6,5 hingga M7.
Hasil uji paritan juga menunjukkan adanya bukti kejadian gempa bumi pada abad ke-15, tepatnya antara tahun 1450 hingga 1460. Informasi ini sangat penting untuk memahami risiko seismik di kawasan Cekungan Bandung.