Menteri Keuangan baru-baru ini mengonfirmasi bahwa Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) sebesar Rp900 ribu yang dijanjikan oleh pemerintah tidak dapat disalurkan secara merata. Hal ini disebabkan oleh beberapa kendala yang masih dalam tahap pemeriksaan oleh timnya, tetapi dia menegaskan bahwa penyaluran tetap akan diutamakan bagi masyarakat yang sangat miskin.
Purbaya mengungkapkan, timnya sedang berusaha mengatasi masalah logistik yang menghambat proses pencairan dana ini. Sebagai langkah awal, mereka akan memastikan desa di desil terendah menjadi prioritas dalam hal penyaluran bantuan tersebut.
“Kami sedang memeriksa lebih dalam masalah yang muncul. Kami berharap penyaluran bantuan bagi desil 1 dan 2 bisa dilakukan segera tanpa kendala,” ungkap Purbaya di kantornya.
Permasalahan dalam Proses Pencairan Bantuan
Setiap tahun, pemerintah berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun, pencairan dana tidak selalu berjalan mulus. Dalam kasus terkini, sejumlah kendala teknis menjadi alasan utama tertundanya penyaluran BLTS yang seharusnya dimulai pada 20 Oktober.
Selain masalah logistik, ada juga tantangan dalam koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Purbaya menambahkan, mereka sedang bekerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk memastikan penyaluran dana ke desil 3 dan seterusnya berlangsung lancar.
“Kami telah menginstruksikan Direktur Jenderal untuk berkomunikasi dengan pihak PT Pos agar penyalurannya bisa dipercepat. Kami optimis bisa menyelesaikan proses ini pekan ini,” ujarnya.
Jumlah Bantuan dan Jadwal Penyaluran
BLT yang baru ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan stimulus ekonomi kepada masyarakat. Setiap penerima akan mendapatkan total dana sebesar Rp900 ribu yang dicairkan untuk periode Oktober, November, dan Desember 2025.
BLT ini adalah tambahan dari program reguler yang sebelumnya telah disalurkan, yaitu sebesar Rp600 ribu. Artinya, total bantuan yang akan diterima keluarga penerima manfaat tahun ini mencapai Rp1,5 juta.
“Kami mengharapkan bantuan ini dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus mendukung pemulihan ekonomi nasional. Terutama bagi kelompok rentan seperti pengusaha kecil dan sopir ojek online,” kata Purbaya.
Dampak dan Harapan dari BLT Sementara
Pencairan BLT ini diharapkan tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga dapat membantu memulihkan kegiatan ekonomi yang terdampak oleh berbagai masalah. Purbaya percaya, dengan adanya bantuan ini, masyarakat akan mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan kualitas hidup.
“Ini adalah langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat masyarakat. Dengan bantuan ini, kami berharap akan tercipta lebih banyak peluang kerja dan pengusaha baru,” jelasnya.
Pemerintah juga ingin memastikan transparansi dalam proses penyaluran. Setiap tahap pencairan akan diawasi dan dikendalikan untuk menghindari penyimpangan dan memastikan bahwa bantuan benar-benar sampai kepada yang berhak menerimanya.