Tahun lalu, seorang pria bernama Ance menjadi buronan polisi setelah terlibat dalam aksi perusakan sederhana yang bersumber dari perselisihan kecil senilai Rp 5.000. Peristiwa ini sangat mengguncangkan komunitas setempat, dan sejak saat itu, dia menghilang tanpa jejak.
Menurut keterangan tetangga, Ance tidak terlihat di sekitar rumahnya selama beberapa waktu. “Iya benar itu orangnya. Sejak itu tidak ada, pergi-pergi. Dia tidak di sini, tidak tahu tinggal di mana,” ungkap seorang warga yang tinggal dekat rumah korban pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Setelah menghilang, Ance kembali muncul pada 13 Oktober 2025. Dia terlihat datang untuk mengunjungi neneknya, tetapi kunjungan ini malah berujung pada tragedi yang tak terduga.
“Dia lagi jenguk omanya. Kemudian katanya curhat-curhat di kamar (sama istrinya), dia marah emosi,” kata seorang kerabat yang mengetahui kejadian tersebut.
Amarah Ance ternyata tidak dapat terkontrol. Dalam keadaan gelap mata, dia menganaiaya istrinya secara brutal dan menyiramkan bahan yang mudah terbakar kepadanya.
”Langsung disiram terus dibakar. Ada luka di bagian wajah,” tambah kerabatnya yang menyaksikan peristiwa tersebut.
Ketika suara jeritan korban terdengar dari dalam kamar, para tetangga bergegas mendatangi sumber suara. Mereka sangat terkejut melihat kondisi korban yang sudah dalam keadaan terbakar.
“Saudaranya datang menolong dengan menyiram air,” jelasnya, menggambarkan kepanikan yang terjadi saat itu.
Setelah kejadian tersebut, Ance melarikan diri dan keberadaannya sampai sekarang masih belum diketahui. Meskipun dia terlibat dalam tindakan kekerasan, warga sekitar mengenal dia sebagai sosok yang baik dan tak pernah memiliki masalah dengan tetangga.
“Tiba-tiba ada polisi ramai. Senin, 13 Oktober siang jam 9-an,” jelas seorang tetangga yang menyaksikan keadaan tersebut.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Dampaknya terhadap Korban
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah isu serius yang sering kali terabaikan dalam masyarakat. Banyak kasus serupa yang tidak terungkap, membuat korban terjebak dalam lingkaran kekerasan.
Peristiwa yang menimpa istri Ance adalah salah satu contoh mengerikan dari dampak KDRT. Tidak hanya fisik, tetapi serangan seperti ini juga dapat meninggalkan jejak emosional yang parah bagi korban.
Dukungan dari tetangga dan kerabat sangat penting dalam situasi seperti ini. Banyak korban merasa terisolasi dan tidak bisa mengandalkan orang terdekat mereka untuk mendapatkan pertolongan.
Dalam kasus Ance, meskipun dia dikenal baik, tindakan mendasar yang dia lakukan menunjukkan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berbuat salah. Spiritualitas, kesehatan mental, dan hubungan interpersonal adalah beberapa faktor yang sering kali mempengaruhi perilaku seseorang.
Kesadaran akan pentingnya memahami gejala-gejala kekerasan adalah langkah awal. Edukasi kepada masyarakat tentang apa yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani KDRT dapat memberikan harapan baru bagi banyak orang di luar sana.
Upaya Hukum dan Perlindungan bagi Korban KDRT
Setelah kejadian tragis seperti ini, penegakan hukum menjadi sangat penting. Korban KDRT perlu merasakan bahwa ada pihak berwenang yang memberikan perlindungan dan keadilan.
Berdasarkan undang-undang yang berlaku, KDRT adalah kejahatan yang harus ditindak tegas. Namun, banyak kasus yang terabaikan karena kurangnya pelaporan dari korban atau saksi.
Perlindungan hukum bagi korban bisa berupa pengaduan resmi kepada kepolisian dan mendapatkan perlindungan dari ancaman lebih lanjut. Dengan dokumentasi yang tepat, korban bisa berusaha mendapatkan keadilan yang layak bagi mereka.
Pihak berwenang juga harus menyediakan fasilitas rehabilitasi bagi korban agar mereka bisa mendapatkan dukungan psikologis yang dibutuhkan. Ini sangat berarti untuk memulihkan keadaan mental dan emosional mereka setelah menghadapi kekerasan.
Penting untuk menegaskan bahwa hak setiap individu untuk hidup tanpa kekerasan adalah hak asasi manusia. Masyarakat juga harus turut berpartisipasi dalam menanggulangi isu KDRT dengan cara mendukung korban.
Peran Masyarakat dalam Mencegah Kekerasan dalam Rumah Tangga
Masyarakat memegang peran kunci dalam mencegah kekerasan dalam rumah tangga. Kesadaran dan edukasi di tingkat komunitas dapat menjadi alat yang efektif untuk mengatasi masalah ini.
Upaya pencegahan bisa dimulai dari keluarga, dengan menanamkan nilai-nilai saling menghormati dan memahami. Komunikasi yang baik antara anggota keluarga juga sangat penting untuk mencegah gesekan yang bisa berujung pada kekerasan.
Inisiatif yang diambil oleh masyarakat untuk menggalang diskusi tentang KDRT juga bisa memiliki dampak besar. Forum-forum terbuka dapat membantu membongkar stigma dan memberikan platform bagi korban untuk berbagi pengalaman mereka.
Secara aktif mendorong program-program yang berkaitan dengan empowerment bagi wanita atau anak-anak juga saat ini menjadi hal yang sangat diperlukan. Dengan meningkatkan akses terhadap pendidikan dan peluang kerja, kita dapat mengurangi risiko kekerasan kepada mereka.
Setiap individu harus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua anggota masyarakat. Dukungan atas pengesahan undang-undang yang lebih ketat terhadap KDRT juga merupakan langkah yang dapat diambil secara kolektif.