Buntil adalah kuliner tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, khususnya di daerah Banjarnegara. Hidangan ini menggabungkan kelapa parut dan rempah-rempah yang khas, dibungkus daun talas dan dikukus hingga empuk.
Kedua jenis buntil, yakni basah dan kering, menawarkan keunikan masing-masing. Buntil basah menjadi favorit banyak orang berkat teksturnya yang lembut dan cita rasanya yang kuat, hasil dari proses memasak yang memakan waktu hingga enam jam.
Dengan harga yang cukup terjangkau, antara Rp5.000 hingga Rp8.000 per bungkus, buntil menjadi pilihan tepat sebagai oleh-oleh bagi pecinta kuliner tradisional. Tak hanya lezat, buntil juga menyimpan nilai budaya yang kuat dalam setiap gigitannya.
Wajik Kletik, Manisnya Tradisi dalam Setiap Gigitan
Wajik kletik merupakan salah satu kudapan manis yang tak boleh dilewatkan. Terbuat dari ketan, kelapa parut, dan gula merah, wajik kletik memiliki cita rasa manis yang menggugah selera.
Ketika adonan dimasak, teksturnya menjadi lengket, lalu dipotong dan dibungkus dalam daun pisang kering. Proses ini menghasilkan suara khas “kletik” saat dibuka yang menambah daya tarik hidangan ini.
Kelezatan wajik kletik sangat cocok dipadukan dengan secangkir teh atau kopi, menjadikannya teman yang sempurna untuk bersantai. Dengan kemasan yang rapat, wajik kletik dapat bertahan selama beberapa hari, sehingga masih tergolong sebagai oleh-oleh basah yang tradisional.
Combro Kalipalet, Pedas Gurih yang Menggoda
Combro Kalipalet adalah variasi unik dari combro yang khas di Banjarnegara. Terbuat dari parutan singkong, hidangan ini diisi dengan oncom berbumbu pedas, lalu digoreng sempurna.
Ukuran combro Kalipalet yang sedikit lebih besar memberikan kepuasan tersendiri dalam setiap gigitan. Rasanya yang pedas dan gurih sangat menggoda, menjadikannya camilan yang populer.
Ketersediaan combro Kalipalet pun cukup mudah, dapat ditemukan di pasar tradisional maupun pusat oleh-oleh. Namun, karena menggunakan bahan segar tanpa pengawet, sebaiknya dinikmati dalam waktu 1–2 hari setelah dibeli.
Es Dawet Ayu, Minuman Legendaris dari Banjarnegara
Es Dawet Ayu adalah salah satu minuman tradisional yang sangat terkenal, tak hanya di Banjarnegara, tetapi juga di seluruh Indonesia. Cendol yang digunakan terbuat dari tepung beras, diracik dengan santan dan gula merah cair, menciptakan rasa manis yang menyegarkan.
Minuman ini telah menjadi simbol keramahan masyarakat setempat. Meski umumnya dijual dalam porsi segar, saat ini es dawet ayu juga tersedia dalam kemasan botol, sehingga dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Sangat cocok dinikmati saat cuaca panas, es dawet ayu mengajak siapa saja untuk merasakan kenikmatan tradisi kuliner Indonesia secara langsung. Setiap tegukan memberikan perpaduan rasa yang sulit dilupakan.