Menteri Keuangan baru-baru ini menegaskan bahwa ia tidak ingin dana negara menganggur dan tidak terserap dengan baik dalam berbagai program pemerintah. Keberanian dan komitmennya untuk memindahkan anggaran yang tidak terserap ke program lain menunjukkan pandangan progresif dalam pengelolaan keuangan negara.
Pentingnya penyerapan anggaran menjadi sorotan, terutama untuk program-program dengan anggaran besar seperti Makan Bergizi Gratis (MBG). Purbaya Yudhi Sadewa menekankan bahwa setiap dana yang tidak digunakan harus dikelola dengan bijak demi kepentingan masyarakat.
Dalam konferensi pers yang digelar, Purbaya menyampaikan kekecewaannya terhadap anggaran MBG yang tidak terserap. Ia menyatakan bahwa uang yang menganggur hanya membebani pemerintah karena bunga yang harus dibayar, sehingga tidak ada gunanya jika tidak digunakan secara optimal.
Menkeu Purbaya Mengupayakan Penyerapan Anggaran yang Maksimal
Purbaya menjelaskan mengenai tanggung jawab kementeriannya dalam mengelola anggaran, khususnya bunga yang harus dibayarkan dari dana yang tidak digunakan. Dengan adanya bunga 6 persen, biaya yang muncul akibat dana yang menganggur sangat signifikan, mencapai Rp24 triliun.
Ia menambahkan bahwa jika tidak ada penyerapan yang maksimal, maka hal ini akan menjadi beban yang cukup besar bagi keuangan negara. Setiap langkah yang diambilnya ditujukan untuk memastikan sektor-sektor yang membutuhkan dukungan mendapatkan dana yang tepat waktu.
Purbaya tidak merasa terintimidasi oleh peringatan dari pihak-pihak tertentu untuk tidak menarik anggaran dari program yang tampaknya belum sepenuhnya menyerap dana. Ia justru ingin agar semua anggaran digunakan dengan baik demi kemaslahatan banyak orang.
Pentingnya Efisiensi Penggunaan Anggaran Negara
Dalam penjelasannya, Purbaya memberikan contoh konkret tentang bagaimana penyerapan anggaran yang buruk dapat merugikan negara. Dengan uang yang dibiarkan menganggur, pemerintah tidak hanya kehilangan kesempatan untuk membantu masyarakat tetapi juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk bunga.
Ia percaya bahwa anggaran yang lebih siap dan lebih cepat dapat melayani kebutuhan masyarakat dengan lebih efektif. Hal ini menciptakan peluang bagi kementerian untuk melakukan langkah-langkah lain yang lebih inovatif.
Purbaya ingin semua pihak di kementerian menyadari bahwa efisiensi dalam penggunaan anggaran sangat penting. Mengambil keputusan untuk memindahkan anggaran juga merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa dana publik digunakan sebagaimana mestinya.
Tantangan dalam Penyerapan Anggaran Program Makan Bergizi Gratis
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan bahwa penyerapan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis sudah mencapai Rp21,64 triliun atau sekitar 34 persen. Meskipun ada upaya untuk meningkatkan serapan, tantangan tetap ada di depan mata, terutama menjelang akhir fiskal.
Berdasarkan analisis, ada kemungkinan sebesar Rp40 triliun dari anggaran Makan Bergizi Gratis tidak akan terserap selama bulan ini. Jika ini terjadi, Purbaya akan mengambil langkah untuk memindahkan dana tersebut ke program lain yang lebih siap untuk mengelola anggaran.
Sikap tegas Purbaya dalam mengelola anggaran menunjukkan komitmen untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang dialokasikan untuk rakyat terpakai secara optimal. Hal ini penting dalam menjaga akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara.