Pemerintah Provinsi Banten meluncurkan uji coba operasional Trans Banten dengan layanan gratis, yang dimulai pada Sabtu (4/10) dan berlangsung hingga akhir Desember 2025. Gubernur Banten, Andra Soni, menyatakan bahwa layanan transportasi berbasis bus ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa, dan pegawai instansi pemerintah di wilayah Kota Serang dan sekitarnya.
Program ini bertujuan untuk mengenalkan penggunaan sistem pembayaran non-tunai menggunakan kartu uang elektronik khusus kepada masyarakat. Melalui langkah ini, pemerintah mengharapkan masyarakat lebih terbiasa menggunakan transportasi publik ketimbang kendaraan pribadi.
Andra Soni menyampaikan harapan agar program ini memberikan manfaat khususnya bagi pelajar dan mahasiswa. Layanan gratis akan berlangsung selama tiga bulan pertama, memberikan waktu bagi penumpang untuk beradaptasi dengan sistem baru yang hanya memerlukan tap kartu untuk pembayaran.
Inovasi Layanan Transportasi untuk Masyarakat Banten
Layanan Trans Banten diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin menggunakan transportasi publik secara efisien. Dengan rute yang melewati berbagai fasilitas publik seperti kampus, rumah sakit, dan instansi pemerintah, diharapkan semakin banyak orang yang memanfaatkan layanan ini.
Dari penjelasan Gubernur, rute bus ini tidak hanya melayani mahasiswa, tetapi juga pegawai dari berbagai instansi yang ada di Banten. Ini merupakan langkah positif untuk meningkatkan konektivitas di dalam kota.
Pihaknya juga memastikan bahwa tarif untuk layanan ini akan subsidikan oleh pemerintah daerah melalui Bank Banten. Hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan akses transportasi bagi masyarakat, tanpa membebani mereka dengan biaya tinggi.
Sistem Pembayaran Berbasis Nirtunai yang Modern
Mekanisme pembayaran yang diterapkan dalam layanan Trans Banten adalah sistem nirtunai. Dengan penggunaan kartu uang elektronik, proses pembayaran menjadi lebih praktis dan cepat, sehingga mengurangi kemungkinan antrian yang panjang di halte.
Sistem ini tidak hanya mendukung efisiensi dalam pembayaran, tetapi juga dilengkapi dengan asuransi penumpang. Harapannya, ini memberikan rasa aman kepada pengguna transportasi publik saat mereka berpergian.
Menjawab tantangan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Banten, Tri Nurtopo, menyampaikan bahwa modal yang diperlukan untuk menjalankan sistem ini sudah disiapkan dan siap diluncurkan. Dengan adanya kerja sama bersama Bank Banten, mereka siap mengelola transaksi secara efektif.
Rute dan Jadwal Keberangkatan yang Efisien
Trans Banten akan melayani 14 titik pemberhentian di jalur Serang, termasuk halte-halte strategis seperti RSUD dan Terminal Pakupatan. Dengan demikian, layanan ini diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di daerah tersebut.
Sistem operasional Trans Banten sendiri akan menggunakan armada bus yang sudah disesuaikan, dengan dua unit bus beroperasi setiap hari. Jadwal keberangkatan telah direncanakan dengan matang untuk memudahkan penumpang dalam merencanakan perjalanan mereka.
Keberangkatan pertama dijadwalkan pada pukul 06.00 WIB, sementara keberangkatan terakhir pada pukul 17.00 WIB. Dengan waktu tempuh rata-rata sekitar satu jam, layanan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transportasi harian masyarakat.
Harapan untuk Meningkatkan Penggunaan Transportasi Publik
Program ini tidak hanya ditujukan untuk memberikan aksesibilitas, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi. Dengan adanya layanan transportasi publik yang efisien, diharapkan masyarakat lebih memilih untuk menggunakan Trans Banten dalam aktivitas sehari-hari.
Selain itu, Trans Banten diharapkan dapat membantu mengurangi kemacetan di jalan-jalan utama di Kota Serang. Melalui peningkatan integrasi antar moda transportasi, pemerintah berharap semua lapisan masyarakat dapat merasakan dampak positif dari program ini.
Dari sisi pemerintahan, langkah ini juga merupakan upaya untuk mendukung visi smart city di wilayah Banten. Dengan sistem transportasi yang lebih baik, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih nyaman bagi warga.