Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia menunjukkan angka yang cukup menggembirakan. Dalam kurun waktu yang singkat, sebanyak 942 UMKM telah memanfaatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan business matching yang disediakan. Hasil dari transaksi tersebut berhasil mencetak nilai yang signifikan, yaitu sekitar USD 90,90 juta atau setara dengan Rp1,4 triliun dari Januari hingga Agustus 2025.
Menariknya, dari jumlah UMKM yang terlibat, sekitar 70 persen di antaranya adalah mereka yang belum pernah melakukan ekspor sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya peluang besar bagi para pelaku UMKM untuk memperluas pasar mereka ke level internasional.
Tak hanya itu, semangat ekspor juga semakin meningkat melalui penyelenggaraan Inacraft Oktober 2025. Dalam acara tersebut, anak-anak muda diberi kesempatan untuk memamerkan produk-produk mereka di area yang khusus disediakan untuk para eksportir.
Peluang Baru Melalui Inacraft Oktober 2025
Inacraft Oktober 2025 menjadi momentum penting untuk memberikan ruang bagi generasi muda untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Raden Asyfa Fuadi, Koordinator Bidang Youthpreneur, menjelaskan bahwa tema acara yang berfokus pada youth menghasilkan energi positif. Ini merupakan langkah strategis untuk mengajak pelaku muda bergabung dalam dunia ekspor.
Di dalam pameran ini, para pengunjung akan menemukan paviliun khusus yang berada di main lobby. Paviliun ini tidak hanya sekadar tempat showcase, tetapi juga dirancang untuk mempertemukan pelaku UMKM dan pembeli potensial.
Antusiasme dari calon pembeli dari luar negeri pun semakin menambah kemeriahan acara. Beberapa negara telah memberikan konfirmasi kedatangan mereka, dan banyak agen ekspor lokal juga akan turut ambil bagian untuk menjajaki peluang kerjasama.
Program Business Matching yang Menguntungkan
Target utama dari Inacraft kali ini adalah tercapainya kontrak dagang hingga USD 2 juta dalam periode lima hari berlangsungnya acara, yaitu dari 1 hingga 5 Oktober 2025. Hal ini menunjukkan komitmen untuk mendorong transaksi bisnis yang lebih aktif antara UMKM lokal dan pembeli internasional.
Raden menambahkan bahwa dalam acara ini juga akan ada sesi business matching. Berbagai pembeli dari luar negeri akan dipertemukan dengan pelaku UMKM yang produknya sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini adalah kesempatan emas bagi pelaku UMKM untuk memperluas jaringan bisnis.
Keberhasilan acara ini sangat bergantung pada koordinasi yang baik antara penyelenggara dan peserta. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan target yang ditetapkan dapat tercapai dan memberikan dampak positif bagi pengembangan UMKM di Indonesia.
Peran UMKM dalam Perekonomian Nasional
UMKM memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai penggerak ekonomi lokal tetapi juga sebagai pilar penting yang menyerap tenaga kerja. Saat ini, UMKM tumbuh dengan pesat dan menjadi salah satu sektor yang paling berpotensi untuk pengembangan lebih lanjut.
Dengan dukungan berbagai program pemerintah dan swasta, pelaku UMKM bisa mendapatkan akses lebih mudah ke informasi dan pembiayaan. Hal ini meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk menjalin kerjasama dengan mitra luar negeri.
Gerakan untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing UMKM adalah langkah yang tepat untuk menghadapi pasar global. Dengan produk yang berkualitas dan inovatif, Indonesia bisa menjadi salah satu pemain kunci dalam pasar ekspor dunia.