Penerbangan di Bandara Komodo, Labuan Bajo, telah mengalami gangguan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi baru-baru ini. Lima jadwal penerbangan Wings Air terpaksa dibatalkan, menandakan dampak signifikan dari fenomena alam tersebut terhadap transportasi udara di daerah tersebut.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Komodo, Ceppy Triono, menyatakan bahwa dari lima jadwal penerbangan yang terdampak, tiga di antaranya telah dinyatakan batal. Dua penerbangan lainnya dialihkan pada hari Minggu (21/9) sebagai langkah antisipasi terhadap situasi saat ini.
“Frekuensi penerbangan yang terganggu termasuk rute ke Kabupaten Ende dan Bajawa. Kami berupaya meminimalkan ketidaknyamanan kepada penumpang yang terlibat,” ujarnya dalam keterangan resmi yang disampaikan.
Situasi Penerbangan di Bandara Komodo Saat Ini
Meskipun ada pembatalan penerbangan, operasional Bandara Komodo masih dinyatakan normal. Ceppy menegaskan bahwa bandara tersebut saat ini tidak terpapar sebaran abu vulkanik berkat hasil pengecekan menggunakan paper test yang menunjukkan hasil negatif.
“Kami akan terus memantau situasi ini secara berkala. Namun, kami tetap waspada karena Gunung Lewotobi Laki-laki masih aktif bererupsi,” tambahnya. Hal ini menunjukkan pentingnya pengawasan yang ketat di area rawan bencana.
Menurut informasi terbaru, proses pemeriksaan untuk mengetahui dampak abu vulkanik akan dilanjutkan. Petugas bandara berkomitmen untuk memberikan informasi terbaru agar penumpang dapat membuat rencana yang sesuai.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan Dampaknya
Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berstatus Level IV (Awas) dan telah erupsi sebanyak tujuh kali dalam sehari, dengan durasi letusan yang bervariasi. Letusan terakhir terjadi antara pukul 12.00 hingga 18.00 WITA, dan ketinggian asap yang mencapai 1.000 hingga 2.500 meter sangat mengkhawatirkan.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api melaporkan bahwa asap dari letusan menunjukkan warna kelabu dengan tekanan sedang hingga kuat, menghasilkan kolom asap yang dapat teramati hingga 3.000 meter di atas puncak kawah. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik gunung ini tergolong cukup tinggi.
“Kami akan terus memantau perkembangan dan memberikan laporan yang akurat agar masyarakat bisa mendapatkan informasi terbaru,” jelas Yosef S Mboro, petugas dari PGA Gunung Lewotobi Laki-laki.
Langkah-langkah Penanganan yang Ditempuh
Pihak berwenang telah mengambil berbagai langkah untuk memastikan keselamatan penumpang dan operasional bandara. Selain pengecekan secara rutin, publikasi mengenai status penerbangan yang terpengaruh juga dilakukan agar penumpang dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik.
Saat ini, tim evakuasi dan respons darurat telah disiagakan untuk merespons setiap kemungkinan yang terjadi akibat erupsi. Mereka siap sedia untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak langsung.
“Keselamatan adalah prioritas utama kami. Kami akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memberikan solusi yang terbaik dalam situasi ini,” tegas Ceppy dalam keterangan lebih lanjut.