Kepala Badan Gizi Nasional mengungkapkan bahwa alokasi anggaran untuk tahun 2026 mencapai Rp268 triliun. Anggaran yang cukup besar ini ditujukan untuk mendukung program pemenuhan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan di Indonesia.
Dalam rapat dengar pendapat yang berlangsung di Jakarta, pihaknya menjelaskan bahwa alokasi ini merupakan hasil dari pembicaraan yang intensif dengan berbagai pihak. Sebelumnya, pagu anggaran yang diajukan hanya sebesar Rp217 triliun, namun akhirnya ditambah menjadi Rp268 triliun untuk memenuhi kebutuhan yang lebih mendesak.
Dadan juga menekankan pentingnya program Makan Bergizi Gratis yang menjadi fokus kegiatan. Dengan adanya anggaran ini, diharapkan masalah gizi buruk di Indonesia bisa dikurangi secara signifikan.
Program Pemenuhan Gizi: Fokus Utama Tahun 2026
Salah satu sorotan utama dari alokasi anggaran ini adalah program pemenuhan gizi melalui Makan Bergizi Gratis. Program ini ditujukan tidak hanya untuk anak-anak di sekolah, tetapi juga untuk kelompok rentan lainnya yang membutuhkan perhatian lebih.
Dengan adanya tambahan anggaran, sekitar Rp34,4 triliun akan digunakan untuk membantu anak-anak sekolah mendapatkan makanan bergizi. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama di kalangan generasi muda.
Program ini diharapkan mampu mencapai sekitar 74,5 juta penerima manfaat, yang menunjukkan skalanya yang cukup besar. Oleh karena itu, alokasi anggaran yang tepat sangat penting untuk memastikan program ini berjalan dengan baik.
Porsi Anggaran dan Sumber Pengeluaran
Melihat lebih dalam mengenai komposisi anggaran, Dadan menjelaskan bahwa sekitar 95,4 persen dari total anggaran, yakni sekitar Rp255,58 triliun, dialokasikan langsung untuk program pemenuhan gizi. Sebagian besar dari anggaran ini, sekitar Rp223 triliun, ditujukan untuk sektor pendidikan.
Sektor kesehatan juga mendapatkan perhatian, dengan anggaran sebesar Rp24,7 triliun. Pendanaan ini diarahkan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, yang merupakan kelompok yang sangat membutuhkan perhatian gizi yang lebih.
Sementara itu, dari sisi jenis belanja, hampir seluruh anggaran ini merupakan belanja barang, dengan alokasi sekitar Rp261,8 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa fokus utama dari anggaran adalah untuk pengadaan barang dan program intervensi langsung.
Manfaat Langsung bagi Masyarakat
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan membawa manfaat langsung bagi masyarakat yang berpartisipasi. Dengan adanya program ini, anak-anak di sekolah bisa mendapatkan makanan yang lebih baik dan bergizi setiap harinya.
Selain itu, anggaran yang dialokasikan untuk ibu hamil dan menyusui juga merupakan upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Ini menjadi langkah konkret bagi pemerintah untuk memastikan kesehatan ibu dan anak terjaga dengan baik.
Dengan anggaran yang dialokasikan dan perhatian yang lebih besar dari pemerintah, masyarakat diharapkan dapat merasakan dampak positif dalam jangka panjang. Kualitas gizi yang lebih baik akan berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan produktivitas masyarakat secara keseluruhan.